Langsung ke konten utama

Anjungan Listrik Mandiri Sudah Ada di Pelabuhan Balige

Balige, Batak Raya — Bupati Toba, Poltak Sitorus, meresmikan beroperasinya anjungan listrik mandiri (ALMA) di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, 28 April 2022.

Bupati Toba menyampaikan kata sambutan pada peresmian ALMA. (Foto: Hendra via Diskominfo Toba)

Menurut Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero UP3 Area Sibolga, Darwin Simanjuntak, KMP Pora Pora yang selama ini memakai genset saat bersandar di pelabuhan, sejak hari ini sudah bisa memakai ALMA sebagai pengganti genset. Selain itu, mobil listrik juga dapat mengecas di sini. "ALMA di Balige dan Pelabuhan Muara yang baru diresmikan ini adalah yang ketiga setelah di Medan dan Pematangsiantar, dan yang ini langsung beroperasi," kata Darwin.

Penggunaan ALMA ini, kata Darwin Simanjuntak, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak solar hingga 40 persen, dan juga sekaligus mendukung program peduli lingkungan agar Danau Toba tidak tercemar.

Setelah meresmikan ALMA, Bupati Poltak Sitorus meninjau KMP Pora Pora yang sudah memakai fasilitas ALMA. Suasana di dalam kapal itu terasa lebih nyaman karena tidak ada lagi suara mesin genset.

Dalam acara peresmian ALMA ini Bupati Poltak Sitorus juga meminta dukungan PLN atas rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kecamatan Uluan dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di wilayah yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Habinsaran, Borbor, dan Nassau (Habornas).

// Siaran pers dari Rikardo Simamora, Dinas Kominfo Kabupaten Toba

Postingan populer dari blog ini

Belum Ada Judul

Belum genap tiga bulan Bintang Antonio Hasibuan bermagang reporter ketika Jarar Siahaan mengatakan kepadaku, “Dia akan jadi wartawan hebat. Potensinya luar biasa,” dan meminta saya lebih awal membuat kontrak kerja Bintang sebagai reporter dengan gaji Rp4,2 juta. “Kalau dia dan reporter lain konsisten menulis liputan yang menarik, mendalam, tidak terima amplop, tahun kedua aku akan minta perusahaan menaikkan gajinya jadi Rp6 juta,” kata Jarar. Dia juga pernah berkata langsung kepada Bintang, “Aku melihat kau seperti aku sedang becermin melihat diriku sendiri pada usia mudaku jadi reporter.” Kemudian, kepada seorang wartawan media lain yang pernah menyebut Bintang “sombong,” Jarar berkata, “Orang cerdas memang sering dianggap sombong [oleh orang bodoh].” Bintang Antonio Hasibuan, salah satu wartawan Batam yang ditempa oleh Jarar Siahaan, konsultan redaksi Batak Raya. (Foto: arsip pribadi Bintang) Pada masa itu kami bertiga bekerja di sebuah media di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. S...

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak...

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata...