Langsung ke konten utama

Kebun Raya Samosir Turut Merayakan HUT Kebun Raya Bogor

Pangururan, Batak Raya — Kebun Raya Samosir di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, menjadi satu dari 23 kebun raya yang turut merayakan HUT ke-205 Kebun Raya Bogor, yang jatuh pada 18 Mei 2022. Dalam rangka perayaan ini semua kebun raya daerah dan kebun raya yang berada di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara serentak melakukan penanaman spesies tanaman terbanyak, yang juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Edison Pasaribu menanam bibit pohon di Kebun Raya Samosir. (Foto: via Diskominfo Samosir)

Perayaan ini dilakukan secara luring dan daring, yang dimulai dengan peresmian Wahana Edukasi Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor, kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon di 23 kebun raya di seluruh Indonesia.

Penanaman di Kebun Raya Samosir dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Edison Pasaribu, dan Kepala Kebun Raya Samosir, Roliat Siregar. Mereka menanam enam spesies, yakni Agathis dammara, Altingia excels, Cinnamomum burmannii, Dacrycarpus imbricatus, Styrax paralleloneurus, dan Schima wallichii.

Menurut Roliat Siregar, penanaman spesies tanaman terbanyak secara serentak itu diharapkan akan membawa semangat baru bagi kemajuan kebun raya sebagai pusat konservasi, sarana penelitian, edukasi, jasa lingkungan, dan rekreasi bagi masyarakat.

// Siaran pers Dinas Kominfo Samosir

Postingan populer dari blog ini

Jejak Jahat Hayun Gultom

Yang empunya tabloid Batak Raya , Hayun Gultom, pernah menjadi wartawan bedebah dan aktivis bajingan. Dalam sakunya ada jutaan rupiah uang tutup mulut dari pejabat bejat, tetapi dia mesti meminjam Rp200 ribu duit halal untuk membeli susu bagi anaknya. Dia berupaya agar terbebas dari simpul mati kemunafikan kaum “maling berteriak maling” di dunia aktivisme dan jurnalisme. ⸻⸻ Peringatan: karya tulis jurnalistik yang berupa memoar ini amat panjang sehingga Anda perlu waktu senggang untuk menakliknya dengan tenang.  Kalau Anda taksetuju dengan laku lancung oknum aktivis dan jurnalis pemeras, sebarkanlah tulisan ini kepada publik lewat Facebook, grup WhatsApp, dsb. Hayun Gultom duduk beristirahat dalam perjalanan turun di Gunung Pusuk Buhit di Kabupaten Samosir, 2013. (Foto: arsip Koran Toba ) Suatu malam pada Maret 2016 Hayun Gultom singgah di tempat saya di Balige, Kabupaten Toba, dalam perjalanan dari Kabupaten Samosir menuju ke Kabupaten Tapanuli Utara. Sembari minum kopi, kami pun ...

Tersebab 11 “Dosa yang Dicari-cari,” Dokter PNS di Samosir Dipecat Bupati

Pangururan, BATAK RAYA —Bilmar Delano Sidabutar (33), dokter yang menjadi PNS sejak 2016 di Kabupaten Samosir, dipecat oleh Bupati dengan sebelas alasan. “Fitnah. Kesalahanku dicari-cari. Ada tawaran berdamai, tapi saya tidak tertarik. Akan kutuntut sampai puncak,” kata dr. Bilmar. Dokter Bilmar Delano Sidabutar (Foto: dokumen pribadi) Justru pada saat masih kurangnya tenaga dokter di Kabupaten Samosir, Bupati Vandiko Gultom nekat memberhentikan dr. Bilmar Sidabutar sebagai pegawai negeri sipil berdasarkan surat keputusan yang diteken Bupati pada 2 Agustus 2024. Jabatan terakhir Bilmar ialah dokter ahli muda di Puskesmas Limbong, Kecamatan Sianjurmulamula. Sebelum itu, dia bertugas sebagai kepala Puskesmas Harian, Kecamatan Harian. Menurut surat keputusan (SK) Bupati, dr. Bilmar “telah terbukti dengan sengaja melakukan” sebelas kesalahan, tetapi Bilmar membantah semuanya. “Sebelas dosa besar” dr. Bilmar Sidabutar Berikut rincian sebelas kesalahan Bilmar seperti tercantum dalam surat ke...

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata...