Langsung ke konten utama

Pemborong di Samosir Menolak Negosiasi Hasil Lelang

Pangururan, Batak Raya—Barita Sinambela, kontraktor di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, kalah dalam tender proyek pembangunan ruang tata usaha SMP Karya Murni di Kecamatan Ronggurnihuta. Dia mengikuti lelang proyek itu di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Pemkab Samosir.

Barita Sinambela. (Foto: Hayun Gultom)

Adapun pagu proyek tersebut sebesar Rp545,9 juta, dan Barita Sinambela membuat penawaran Rp514,6 juta. Namun, ada pemborong lain yang menawar jauh lebih rendah, yaitu Rp460 juta, dan dimenangkan oleh panitia lelang.

“Kalau perusahaan itu mampu mengerjakan dengan biaya segitu, silakan saja, saya tidak akan protes pada panitia,” kata Barita kepada Batak Raya di Pangururan, Senin, 11 Juli 2022.

Namun, kemudian ada oknum yang berusaha bernegosiasi dengan Barita agar tawaran Barita dimenangkan, yaitu Rp514,6 juta, tetapi yang mengerjakan proyek tetap pemborong penawar Rp460 juta. Dengan tegas Barita menolaknya.

“Entah siapa pun di belakang Anda, apakah itu ring satu atau ring dua, saya ucapkan selamat bekerja dengan bagus. Jangan bermain-main dengan proyek di Samosir,” kata Barita kepada si oknum.

Barita Sinambela mengatakan kepada Batak Raya bahwa selaku pendukung Bupati Vandiko Gultom dalam pilkada lalu, dia tidak setuju dengan cara kotor semacam itu dalam mendapatkan proyek. “Itu gaya lama yang tidak dipakai lagi di Samosir ini,” katanya.

Dia juga meminta pemangku pemerintahan di Kabupaten Samosir supaya lebih memperhatikan para pemborong lokal yang ada di Samosir.

Tentang masalah yang diceritakan Barita Sinambela ini, Kepala UKPBJ Kabupaten Samosir, Golfrid Harianja, mengatakan tidak tahu-menahu, karena informasi dari Barita itu tidak sampai ke kantornya. Dia juga menyebut hasil lelang sudah dilimpahkan kepada dinas terkait.

“Kalau ada informasi di luar sana, saya no comment,” kata Golfrid, yang dihubungi Batak Raya lewat ponsel, 12 Juli 2022. ❑

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena...

Freddy Situmorang dan Andreas Simbolon Sudah Bersiap Mendaftar ke KPU Samosir

Pangururan, BATAK RAYA—Bakal calon Bupati Samosir, Freddy Lamhot Situmorang (berusia 35 tahun), dan bakal calon wakil bupati Andreas Bolivi Simbolon (27 tahun), sudah bersiap untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, guna mengikuti pilkada pada 27 November 2024. Bakal calon Bupati Samosir, Freddy Situmorang (kiri), dan calon wakil bupati Andreas Simbolon. (Foto: tim Energi Baru) Jhony Naibaho , ketua tim pemenangan Freddy-Andreas, pasangan yang memiliki slogan “Energi Baru”, mengatakan segalanya sudah dipersiapkan dengan matang untuk pendaftaran ke kantor KPU Samosir pada Rabu, 28 Agustus 2024. “Yang pertama, tentunya rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Demokrat. Persyaratan lain yang diperlukan untuk pendaftaran juga sudah kami siapkan,” kata Jhony kepada Batak Raya di posko Energi Baru di Pangururan, Senin, 26 Agustus. Menurut sekretaris tim Energi Baru, Jabiat Sagala, pada hari Rabu nanti ribuan orang angg...

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata...