Langsung ke konten utama

Nelayan di Simanindo “Apa Boleh Buat” untuk Bupati Vandiko

PANGURURAN, Batak Raya — Nelayan di Kecamatan Simanindo mengeluhkan minimnya upaya Pemkab Samosir untuk meningkatkan penghidupan kaum nelayan. Ikan lou han dikembangkan di Danau Toba, tapi justru memangsa “ikan megawati”.

Walter Turnip, warga Sialapit, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, diwawancarai Batak Raya. FOTO: HAYUN GULTOM

“Apa hendak dikata untuk bupati yang sekarang. Yang dia janjikan saja tidak dipenuhi. Makanya, saya tidak terlalu berharap kepada Bupati soal nasib nelayan. Semoga saja di pilkada nanti bisa berganti dengan bupati yang didukung PDIP," kata Walter Turnip alias Ompu Gomos, nelayan di Sialapit, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, yang diwawancarai Batak Raya pada 26 Mei 2024.

Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir ini Pemkab Samosir, yang dipimpin Bupati Vandiko Gultom, tidak sungguh-sungguh peduli akan perkembangan populasi “ikan rakyat” di Danau Toba.

Walter menyayangkan berkembangnya ikan lou han di Danau Toba, padahal itu bukan jenis ikan yang dikonsumsi masyarakat banyak. Sebaliknya, ikan lou han justru menjadi predator yang memangsa ikan mujair dan porapora, dua jenis “ikan rakyat” yang sejak dahulu menjadi sumber penghidupan bagi nelayan Toba.

Akibatnya, sekarang ini nelayan kesulitan memperoleh mujair, porapora, dan juga udang. Penghasilan ekonomi para nelayan pun memerosot.

Padahal, sebelum itu, selama puluhan tahun Walter Turnip bisa menghidupi keluarganya hanya dengan menjadi nelayan. “Tujuh anakku menjadi sarjana, semua biaya sekolahnya dari hasil menangkap ikan di Danau Toba,” katanya.

“IKAN MEGAWATI”

Menurut Walter Turnip, dulu nelayan Toba sungguh terbantu dengan meningkatnya populasi ikan porapora, khususnya pada periode tahun 2007 sampai 2013.

“Saat itu ikan megawati menjadi tulang punggung ekonomi Danau Toba,” katanya.

Itu terjadi setelah Megawati Soekarno Putri menabur bibit ikan porapora ke Danau Toba pada tahun 2004, yang kemudian dinamai ikan megawati oleh kalangan nelayan.

Sekitar tahun 2014, jumlah ikan porapora berkurang secara drastis. Lalu pada 2015, Rapidin Simbolon, politikus PDIP yang kini terpilih menjadi anggota DPR, menabur 450.000 bibit porapora.

Oleh karena itu, banyak nelayan Toba, seperti Walter Turnip, yang mendukung PDIP dalam pemilu.

Begitu juga halnya dengan pilkada mendatang, Walter pun berharap supaya Bupati Samosir yang nanti menggantikan Vandiko Gultom benar-benar peduli mengawasi pembibitan ikan di Danau Toba, dan jangan asal menabur sembarang jenis ikan.

Walter mengatakan dia pasti akan mendukung siapa pun calon bupati dari PDIP, termasuk Freddy Situmorang, asalkan peduli akan nasib nelayan dan petani.

Dia juga tidak pernah terpengaruh dengan uang “togutogu ro” alias “TTR” dari calon bupati. Sebaliknya, Walter Turnip mengaku siap berkorban, baik tenaga maupun materi, untuk memenangkan calon Bupati Samosir dari PDIP. ❑

Postingan populer dari blog ini

Jika Freddy Situmorang Jadi Bupati, Rapidin “Menggiring Anggaran” ke Samosir

ADVERTORIAL—Bakal calon Bupati Samosir dari PDIP Freddy Paulus Situmorang akan berpasangan dengan Andreas Bolivi Simbolon. Anggota DPR terpilih Rapidin Simbolon akan membantu Freddy dengan APBN dan APBD Sumut. Regu penggerak pemilih Freddy Situmorang dikukuhkan di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, 14 Juli. (Foto: Energi Baru Samosir) Sudah menjadi rahasia umum, selama ini banyak bupati dan wali kota di Indonesia yang tidak bisa maksimal membangun daerahnya karena kesulitan memperoleh anggaran pembangunan dari APBN. Kepala daerah mesti punya kemampuan melobi kementerian, antara lain melalui pengaruh politik anggota DPR. Inilah salah satu keunggulan Freddy Situmorang, yang punya slogan “energi baru”, dibandingkan kandidat lainnya. Dia sudah mendapat dukungan penuh dari politikus nasional Rapidin Simbolon, anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatra Utara. Sokongan penuh Rapidin ini dia ucapkan sendiri ketika menghadiri pengukuhan

Verisa Sinaga: Kita “Memberontak,” Sayalah Ketua PKK Samosir Nanti

ADVERTORIAL— Freddy Situmorang , bakal calon Bupati Samosir dari PDI Perjuangan, punya keunggulan yang takada pada diri petahana Bupati Vandiko Gultom, yaitu bahwa Freddy memiliki seorang istri, pasangan hidup yang dicintainya, sedangkan Vandiko masih membujang, tidak punya istri. Dalam konteks politik pilkada, status beristri dan takberistri ini signifikan, karena bisa dimanfaatkan untuk meraih suara, khususnya suara kalangan perempuan. Dari kiri: Andreas Simbolon, Rapidin Simbolon, Freddy Situmorang, dan Verisa Sinaga dalam acara politik di depan seribu warga di Desa Tomok Parsaoran, Kabupaten Samosir, 18 Juli. (Foto: Energi Baru Samosir) Istri Freddy Paulus Situmorang adalah seorang boru Sinaga, yang bernama lengkap Verisa Margret Subara. Menurut salah satu kerabat Verisa, Subara adalah akronimi dari Sinaga Uruk Barita Raja, yang berasal dari Desa Sirait, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Nama “Verisa” sendiri mengandung makna yang bagus. “Gemar membantu dan praktis. Dia setia, m

Tersebab 11 “Dosa yang Dicari-cari,” Dokter PNS di Samosir Dipecat Bupati

Pangururan, BATAK RAYA —Bilmar Delano Sidabutar (33), dokter yang menjadi PNS sejak 2016 di Kabupaten Samosir, dipecat oleh Bupati dengan sebelas alasan. “Fitnah. Kesalahanku dicari-cari. Ada tawaran berdamai, tapi saya tidak tertarik. Akan kutuntut sampai puncak,” kata dr. Bilmar. Dokter Bilmar Delano Sidabutar (Foto: dokumen pribadi) Justru pada saat masih kurangnya tenaga dokter di Kabupaten Samosir, Bupati Vandiko Gultom nekat memberhentikan dr. Bilmar Sidabutar sebagai pegawai negeri sipil berdasarkan surat keputusan yang diteken Bupati pada 2 Agustus 2024. Jabatan terakhir Bilmar ialah dokter ahli muda di Puskesmas Limbong, Kecamatan Sianjurmulamula. Sebelum itu, dia bertugas sebagai kepala Puskesmas Harian, Kecamatan Harian. Menurut surat keputusan (SK) Bupati, dr. Bilmar “telah terbukti dengan sengaja melakukan” sebelas kesalahan, tetapi Bilmar membantah semuanya. “Sebelas dosa besar” dr. Bilmar Sidabutar Berikut rincian sebelas kesalahan Bilmar seperti tercantum dalam surat ke